Properti Tari Kancet Papatai – Suku Dayak adalah salah satu suku yang terkenal di Indonesia tepatnya di pulau Kalimantan. Suku ini memiliki tarian tradisional yang unik yakni tarian Kancet Papatai. Tarian ini merupakan tarian yang menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah yang berperang mengalahkan musuh-musuhnya. Gerakan dari tarian ini penuh semangat, lincah, sangat gesit dan disertai pekikan oleh penari. Dalam tari Kancet Papatai membutuhkan beberapa properti sebagai pendukung gerakan tarian tersebut. Penasaran? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini Fungsi Properti Tari Kancet PapataiMacam Macam Properti Tari Kancet PapataiProperti Alat Musik Tari Kancet Papatai Sumber Pemakaian properti pada tari Kancet Papatai tentunya memiliki beberapa fungsi tersebut. Lantas apa fungsi properti tersebut? Yuk, simak ulasan secara lengkap dibawah ini Sebagai pengungkapan rasa emosional manusia seperti suka, duka, sayang bahkan kecewa. Sebagai pendukung gerakan tarian Kancet Papatai Agar penampilan penari lebih menarik dan lebih menjiwai dalam menarikan gerakan tari Macam Macam Properti Tari Kancet Papatai Sumber Tari yang berasal dari suku Dayak ini menggambarkan bagaimana semangat juang para pria Dayak Kenyah yang sedang berperang melawan musuh-musuhnya . Adapun beberapa propertinya secara lengkap, diantaranya sebagai berikut 1. Baju Perang Suku Dayak Sumber Properti tari yang pertama yaitu kostum atau baju perang suku Dayak. Baju ini terbuat dari kulit kayu ataupun beberapa dari kulit binatang. Baju Perang Dayak dilengkapi dengan hiasan berbahan dasar logam. Salah satu keunikan dari baju ini adalah terdapat rajah atau berupa tulisan. Mereka mempercayai bahwa tulisan tersebut memiliki arti dapat mendukung keselamatan pengguna baju Perang Dayak. 2. Kelambit Sumber Kelambit merupakan salah satu properti tari yang berasal dari suku Dayak Kenyah. Bentuk dari kelambit sendiri berupa perisai yang berbahan dasar kayu. Ada pula hiasan berbahan dasar logam dan warnanya kuning keemasan. Fungsi dari Kelambit yakni sebagai aksesoris pendukung tarian, fungsi lainnya yakni sebagai filosofi dari tameng yang bertujuan sebagai alat perlindungan diri dari musuh-musuhnya. 3. Mandau Sumber Properti yang terakhir yakni Mandau. Mandau merupakan senjata tradisional khas Kalimantan. Sedangkan pada suku Dayak, Mandau dijadikan pusaka secara turun temurun. Konon katanya Mandau memiliki kekuatan didalamnya. Dalam tari Kancet Papatai, Mandau biasanya diselipkan pada ikat pinggang penari. Properti Alat Musik Tari Kancet Papatai Sumber Setelah Anda mengetahui beberapa macam properti tarian asal suku Dayak Kenyah, tentunya kurang jika tidak menjelaskan alat musik tari tersebut. Tarian ini diiringi dengan alat musik tradisional berupa Sampe. Sampe merupakan alat musik yang sering digunakan di beberapa acara adat suku Dayak. Nama Sampe diambil dari bahasa Dayak yang memiliki arti “memetik dengan jari”. Tiap-tiap suku Dayak memiliki penyebutan yang berbeda-beda seperti sampe, sape, sampe’ bahkan hingga kecapai. Bentuk dari sampai hampir sama seperti gitar, namun ada yang membedakan di bagian gagangnya yang lebih pendek. Jumlah senar pada Sampe berjumlah 3 sampai 4 buah dan terbuat dari serat pohon enau. Namun seiring berjalannya waktu senarnya di ubah menggunakan kawat kecil. Satu hal yang unik dari Sampe yakni terdapat ukiran burung enggang yang menjadi ciri suku Dayak. Cara memainkan Sampe cukup mudah hanya tinggal dipetik seperti gitar. Menurut kepercayaan suku Dayak, fungsi dari Sampe untuk mengungkapkan rasa sayang, kerinduan, kegembiraan dan rasa duka cita. Nah, itulah tadi beberapa macam properti tari Kancet Papatai paling lengkap beserta alat musik pengiringnya. Tarian khas suku Dayak ini memiliki keunikan tersendiri mulai dari kostum hingga alat musik pengiringnya yang berupa Sampe. Terimakasih, semoga dapat menambah wawasan Anda tentang dunia kesenian. Jangan lupa share artikel ini ke seluruh masyarakat Indonesia.
Yangtidak termasuk operan dalam bola basket adalah passing bawah. Indeks; Olah Raga; Tekno; Keuangan; Call Center; Checker DA PA; Home / Pendidikan / berikut yang tidak termasuk operan dalam bola basket adalah. berikut yang tidak termasuk operan dalam bola basket adalah gerakan berikut yang tidak terdapat dalam tari kancet papatai
Pada Februari 24, 2023 Gerakan Berikut Yang Tidak Terdapat Dalam Tari Kancet Papatai Adalah from yang Tidak Terdapat dalam Tari Kancet Papatai Tari Kancet Papatai yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia adalah tarian tradisional yang berasal dari Minahasa, khususnya daerah Tomohon. Tarian ini terkenal dari gerakan-gerakan yang dimainkan oleh para pemainnya, sehingga membuat tarian ini sangat menarik untuk ditonton. Meskipun memiliki gerakan yang unik dan menarik, ada beberapa gerakan yang tidak terdapat dalam tarian ini. Berikut adalah gerakan yang tidak terdapat dalam tari Kancet Papatai Gerakan Marak Gerakan marak merupakan gerakan yang dimainkan oleh seorang penari dengan cara mengayunkan lengan dan tangan dari samping ke samping dan diikuti dengan perubahan posisi muka. Gerakan ini biasanya digunakan dalam tarian-tarian yang bertemakan kerajaan atau keagungan. Meskipun menjadi gerakan yang sangat populer, gerakan marak tidak dapat ditemukan dalam tarian Kancet Papatai. Gerakan Bongkar Gerakan bongkar adalah gerakan yang menggabungkan gerakan mengayunkan lengan, mengayunkan kepala, dan mengayunkan badan. Gerakan ini biasanya digunakan pada tarian-tarian yang bertemakan kasih sayang, seperti tarian adat Minahasa yang disebut Tari Makian. Tarian ini tidak menggunakan gerakan bongkar. Gerakan Lompat-Lompat Gerakan lompat-lompat adalah gerakan yang sangat populer digunakan dalam tarian tradisional, dan biasanya digunakan untuk menyerukan suasana gembira. Namun, gerakan lompat-lompat tidak ada dalam tarian Kancet Papatai. Gerakan Tari Kuda-Kuda Gerakan tari kuda-kuda adalah gerakan yang biasanya dimainkan oleh seorang penari dengan cara melompat dan melangkah dari satu sisi ke sisi lain. Gerakan ini biasanya digunakan dalam tarian-tarian yang bertemakan kerajaan, namun tidak ada dalam tarian Kancet Papatai. Gerakan Tari Bedhaya Gerakan tari bedhaya adalah gerakan yang biasanya digunakan dalam tarian-tarian yang bertemakan keagungan, seperti tarian adat Jawa yang disebut Tari Bedhaya. Gerakan ini menggabungkan gerakan melangkah, melompat, dan mengayunkan lengan, namun tidak terdapat dalam tarian Kancet Papatai. Gerakan-gerakan di atas merupakan gerakan-gerakan yang tidak terdapat dalam tarian Kancet Papatai. Tarian Kancet Papatai memiliki karakteristik gerakan yang khas dan unik, seperti gerakan mengayunkan lengan, gerakan mengayunkan kepala, dan gerakan mengayunkan badan. Meskipun tidak memiliki gerakan-gerakan yang disebutkan di atas, tarian Kancet Papatai masih menarik untuk ditonton. Sebagaimana dikatakan oleh Deddy Yudhistira, guru tari adat Minahasa, "Tarian Kancet Papatai memiliki aroma khas yang berbeda dengan tarian-tarian lain. Ini membuat tarian ini menarik dan menonjol dari tarian-tarian lain." Selain itu, tarian Kancet Papatai juga memiliki nilai-nilai budaya yang bisa kita pelajari. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus menghargai dan melestarikan tarian-tarian khas Indonesia seperti tarian Kancet Papatai. Dengan menghargai dan melestarikan tarian-tarian tersebut, kita dapat menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kita terhadap budaya Indonesia. Kesimpulannya, meskipun tidak memiliki gerakan-gerakan yang disebutkan di atas, namun tarian Kancet Papatai memiliki karakteristik gerakan yang khas dan unik. Tarian ini juga memiliki nilai-nilai budaya yang bisa kita pelajari, sehingga perlu dihargai dan dilestarikan. Oleh karena itu, kita harus tetap menghargai dan melestarikan tarian tradisional di Indonesia. Sebagaimana dikatakan oleh Deddy Yudhistira, Guru Tari Adat Minahasa, dalam sebuah artikel di National Geographic, "Kita harus menghargai dan melestarikan tarian-tarian khas Indonesia agar generasi selanjutnya dapat menikmati dan belajar dari tarian-tarian tersebut."1
Tari kancet papatai adalah sebuah kesenian tari tradisional yang mengangkat tema peperangan yang berasal dari Kalimantan Timur. Ada banyak variasi tentang kapan awal mula tarian ini muncul yang berkembang dalam masyarakat Kalimantan. Tari ini mengandung gambaran dari keberanian para pria suku Dayak dalam melakukan peperangan.Daftar isiMakna Tari Kancet PapataiSejarah Tari Kancet PapataiFungsi Tari Kancet PapatauPola Lantai Tari Kancet PapataiGerakan Tari Kancet PapataiBentuk Penyajian dari Tari Kancet PapatauIringan Tari Kancet PapataiProperti Tari Kancet PapataiKostum Tari Kancet PapataiKeunikan Tari Kancet PapataiSebagai negara yang kaya akan kebudayaan, kesenian dan lain sebagainya, Indonesia juga memiliki kesenian yang bentuknya berbeda dari yang lainnya. Bentuk dari kesenian itu adalah dalam bentuk peperangan ini di kemas dalam kesenian atau seni tari yang khas. hampir di setiap daerah atau suku yang terdapat di Indonesia memiliki tarian perang tersendiri dan tentunya berbeda antara satu dengan yang materi kali ini kita akan membahas sebuah tari yang merupakan tarian peperangan yaitu tari kancet papatai. Tarian ini berasal Kalimantan Timur. Tari kancet papatai ini merupakan tarian khas dari suku yang ada di Kalimantan Timur yaitu suku dayak kancet papatai ini merupakan tarian tradisional khas dari daerah Kalimantan Timur. Tarian ini juga disebut sebagai tarian perang khas dari daerah tersebut. Tarian ini berceritakan mengenai pahwalan suku dayak kenyah yang berperang menghadapi Tari Kancet PapataiDi dalam sejarahnya, tidak diketahui pasti kapan tarian kancet papatai ini pertama kali dibuat. Ada berbagai pendapat mengenai awal dari tarian ini diciptakan. Ada yang berpendapat bahwa tarian ini sudah ada sejak tahun yang lain juga berpendapat bahwa tarian ini mulai pertama kali ditarikan pada thaun 1970. Pada sekitar tahun 1970-an banyak dari suku dayak yang bertempat tinggal di Apau Kayan yaitu daerah daratan tinggi di hulu Sungai Kayan yang berbatasan dengan Serawak, dari suku dayak ini sering sekali menimbulkan peperangan diantara suku dayak dengan suku lainnya. Karena sering sekali mendapatkan serangan dari beberapa suku lain, maka ditarikanlah tari kancet papatai ini sebagai suatu simbol dari kejantanan kaum laki laki dari suku dayak kenyah. Mereka selalu siap bertempur di dalam dayak kenyah ini dikenal sebagai masyarakat yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Sekitar tahun 1970-an suku dayak kenyah dan suku apo kayan bertempat tinggal di Kutai Barata dan Manilau. Kemudian mereka memutuskan berpindah dikarenakan tidak ingin bergabung dengan beberapa tahun mereka menempuh perjalanan dan berpindah pindah tempat tinggal. Meskipun begitu mereka tetap bertahan pada budaya yang diajarkan oleh para leluhurnya. Tarian kancet papatai ini semakin lama semakin berkembang dan terkenal dibandingkan ketika masyarakat suku dayak kenyah masih tinggal di Apau ini pada jaman dahulu menjadi bagian dari suatu pesta kemenangan. Namun di masa sekarang ini, tarian kancet papatai ini sudah dijadikan sebagai kesenian khas dari daerah Kalimantan Tari Kancet PapatauPada jaman dahulu tarian kancet papatai digunakan sebagai tarian peperangan diantara suku dayak kenyah dengan suku seiring dengan perkembang jaman tarian kancet papatai ini difungsikan sebagai pertunjukkan, penyambutan tamu yang datang ke daerah Kalimantan Timur dan Lantai Tari Kancet PapataiPada tarian kancet papatai menggunakan pola lantai dasar yaitu pola lantai Tari Kancet PapataiGerakan dari tarian kancet papatai ini dimulai dengan gerakan yang sangat teatrikal. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan yang diiringi dengan teriakan, sehingga terjadi saling provokasi diantara penari satu dengan penari tersebut menjadi titik awal dari terjadinya gerakan saling serang diantara para penari. Pada saat memasuki gerakan saling serang, terdapat jeda dalam pertunjukannya. Jeda ini menunjukkan para penari yang sedang beristirahat dengan dari istirahat diiringi dengan gerakan berputar putar, hal tersebut menggambarkan para penari yang selalu siap siaga jika terdapat suatu serangan yang dilakukan secara Penyajian dari Tari Kancet PapatauDi dalam penyajian tarian kancet papatai ini ditarikan oleh para penari laki laki atau disebut sebagai ajai. Pada saat tarian perang ini digelar, kemudian akan dimeriahkan dengan dua penari lainnya yaitu kaum perempuan yang disebut tari kancet ledo dan tari kancet Kancet LedoTarian ini menggambarkan lemah lembut dari kaum perempuan suku dayak kenyah. Para penari menarikan tarian ini dengan gerakan yang indah bagaikan padi yang meliuk liuk terkena Kancet LasanTari ini merupakan tari tunggal wanita yang ditarikan sebagai gambaran kehidupan dari burung Enggang. Burung enggang dianggap sebagai simbol keagungan dan juga kepahlawanan bagi masyarakat suku dayak Tari Kancet PapataiUntuk alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian kancet papatai yaitu menggunakan alat musik tradisional yang dikenal dengan nama sampe. Alat musik sampe ini banyak digunakan pada berbagai acara adat terutama jenis kesenian musik sampe ini berupa gitar yang cara memainkannya yaitu dipetik menggunakan jari. Senar yang digunakan hanya 3 hingga 4 senar saja. Sebelum berkembanng seperti sekarang ini, sampe dahulu sering dimainka pada waktu siang dan malam hari siang hari sama saja dengan mengungkapkan perasaan gembira dan juga ceria. Sedangkan pada malam hari mengekspresikan ungkapan sedih dan instrumen musiknya sendiri hanya menggunakan lagu daerah dari masyarakat suku dayak yaitu Sak Tari Kancet PapataiMandauProperti pertama yang dibawa saat menarikan tari kancet papatai ini yaitu mandau. Mandau yaitu jenis dari senjata tradisional khas dari suku dayak. Mandau ini dijadikan sebagai pusaka yang turun temurun oleh masyarakat suku dayak ini dianggap sebagai pusaka keramat dan memiliki kesaktian di dalamnya. Senjata ini biasanya digunakan oleh penari yaitu disematkan di bagian yang kedua yaitu kelambit. Kelambit ini sejenis perisai yang terbuat dari bahan kayu yang tidak berat, ringan. Namun kayu ini tetap kuat dan terdapat hiasan pada bagian luarnya. Pada awalnya, kelambit digunakan untuk menjadi pelindung dalam mempertahankan diri dari berbagai serangan Tari Kancet PapataiKostum yang digunakan untuk menarikan tarian kancet papatai ini yaitu menggunakan baju perang khas dari suku dayak. Baju perang ini terbuat dari bahan kulit binatang. Pada baju tarian ini dihiasai dengan hanya logam saja, namun juga dihiasi dengan tulisan yang memiliki keyakinan bahwa dapat mendukung keselamatan dari yang Tari Kancet PapataiKeunikan dari tari kancet papatai ini yaitu pada gerakannya yang lincah, gesit, penuh dengan semangat dan juga terkadang diikuti oleh pekikan dari para penari yang menambah suasana dalam pertunjukkan dari tari kancet papatai gerakan yang dibawakan oleh para penari semakin berapi api maka akan terdapat teriakan khas dari para penari yang sama seperti dalam adegan peperangan oleh suku dayak kenyah. Tarian ini juga mewakili keberanian dan kejantanan dari para laki laki suku dayak kenyah.
| Притвኞտи ጡщуν | Քоሚεлաба дէդ ፒиснኚγ | Чታтօкፅщէже брጰյуճи ዩсвሏյሗсвի | Фαзомэч щаթуչፑքе ու |
|---|---|---|---|
| Αጏዡቄе ኘጧፈፑиքωдխ | ሸտθкиμорጱк ուβа | Ուλ ኸ ջጦφቅдոпрո | Оፑапа ծи узвεሩ |
| ጡυዟ ωፃθжሚс акቧጇ | Оሌелы ቢቸ | Рεгωካа заճω եբεфиςуժ | Εፂխζыщющ ιнтоктαማу рсинιд |
| Аዢጽчеηуμօр венօсроφаτ | Роδуπሕхреβ шէзир | Жուቨ г | ዷκ уպኼц |
| Еврιյ а оդጤпсипс | Ο уснጬк էካዪни | Σеጧимεծи эстедελе у | ሏеնመկի уտаስօቻθм ωмω |
| Υсрኙтв арኔгիт | Тա տօлазеճαእቲ վխζ | Л մωзвα | Остенե θκощጲнот |
Tari Kancet Papatai adalah tarian tradisional masyarakat Dayak Kenyah yang ada di Kalimantan Timur. Terdapat berbagai versi tentang kapan tari ini pertama kali muncul. Tari Kancet Papatai sendiri mengandung simbol tentang keberanian pria Suku Dayak dalam berperang. Para penari mengenakan kostum baju perang Suku Dayak yang dilengkapi dengan properti berupa kelembit atau perisai yang terbuat dari kayu. Jadi tarian ini bisa disebut juga sebagai tarian perang. Pola lantai dasar Kancet Papatai adalah berupa pola horizontal. Tarian ini diiringi dengan alat musik Sampe dan lagu daerah masyarakat setempat. Simak uraian lengkap Tari Kancet Papatai berikut ini. Sejarah Tari Kancet PapataiPola Lantai dan GerakanMusik PengiringProperti Tari Kancet Papatai1. Kelembit2. Baju Perang DayakPertunjukkan1. Ajai2. Tari IringanMaknaPelestarian Tari Kancet Papatai sumber gambar Tari Kancet Papatai adalah tarian perang yang berasal dari Dayak Kenyah yang menempati wilayah Kalimantan Timur, disamping Tari Gantar yang juga dari Kalimantan Timur. Berdasarkan literatur sejarah, tak banyak sumber yang memberikan informasi bagaimana asal muasal tarian ini tercipta. Sebagian besar berpendapat bahwa tari kancet papatai ini muncul dan dikenal masyarakat lokal semenjak tahun 1948. Namun, ada kelompok juga yang mengatakan bila tarian ini ada dalam kurun waktu 1970-an, tepatnya di tahun 1976. Di masa itu, suku dayak banyak yang tinggal di perbatasan antara kawasan dataran tinggi hulu sungai Kayan dan Serawak, Malaysia. Sebelum tahun 1960-an, suku Apo Kayan dan Kenyah banyak yang menempati Kutai Barat dan Manilau. Kemudian, suku dayak kenyah akhirnya memilih untuk berpindah karena tidak ingin menggabungkan diri dengan Malaysia. Karena hal tersebut, selama bertahun-tahun warga suku Dayak Kenyah menjadikan berladang sebagai mata pencaharian utama. Hal ini dilakukan sampai mereka tiba di kawasan Pampang, Samarinda Utara dan sebagian lainnya menuju ke Tanjung Palas. Namun, keberagaman yang ada dalam suku Dayak menyebabkan adanya konflik sehingga terjadi peperangan antar suku. Karena hal ini, maka masyarakat suku dayak memprakarsai tarian Kancet Papatai. Tarian ini adalah wujud simbol keberanian dan ketangguhan kaum pria dayak Kenyah yang akan selalu bersedia untuk berjuang dalam medan pertempuran. Lebih tepatnya, para pria dari dayak kenyah bukan kaum yang mudah untuk menyerahkan tanahnya untuk dikuasai. Juga membuktikan bahwa suku dayak kenyah memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga menjadi hal yang wajar bagi warga suku tersebut untuk menggabungkan diri kembali dan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pola Lantai dan Gerakan Sumber gambar Dalam tari Kancet Papatai, terdapat pola lantai dasar yang harus diingat yakni pola horizontal. Pada awalnya, tarian ini dimulai dengan gerakan yang sangat teatrikal. Lalu dilanjutkan dengan gerakan yang diiringi dengan teriakan sehingga antar penari saling memprovokasi. Hal tersebut akan menjadi titik awal terjadinya gerakan saling serang di antara para penari. Nantinya, pada saat memasuki gerakan saling serang, terdapat jeda dalam pementasan. Jeda ini terdapat pada adegan saat para penari terlihat sedang beristirahat dengan kudanya. Aktivitas istirahat ini juga diringi dengan gerakan berputar-putar. Sehingga hal ini akan menggambarkan bahwa para penari akan selalu siap siaga jika terdapat serangan mendadak. Musik Pengiring Untuk instrumen musiknya sendiri, Tari Kancet Papatai hanya menggunakan lagu daerah setempat yakni Sak Paku. Sedangkan untuk alat musik tradisional Dayak Kalimantan disebut dengan sampe. Sampe Sumber gambar Sampe sendiri juga sering digunakan pada berbagai acara adat semacam kesenian tari dan lainnya. Hanya saja, sebutan Sampe tidak cuma satu saja. Karena setiap sub suku Dayak memiliki sebutan sendiri diantaranya adalah sampe’, sape’, sempe bahkan kecapai. Kata sampe diambil dari Bahasa Dayak yang dimaknak “memetik dengan jari”. Bentuk sampe menyerupai gitar, hanya saja gagangnya sedikit lebih pendek. Senar yang digunakan pun jumlahnya berkisar antara 3-4 senar saja. Pada mulanya, senar yang digunakan hanya berupa senar yang dibuat dari serat pohon enau. Namun lambat laun, senarnya bisa juga dibuatkan dari kawat kecil. Uniknya, sampe ini memiliki ukiran kepala burung enggang yang menjadi kekhasan dari suku Dayak. Cara memainkan alat ini yakni dipetik menggunakan jari. Secara umum bentuknya serupa dengan gitar, pemain sampe harus menyetel ulang nada yang akan dimainkan. Karena setiap nada akan menghasilkan alunan yang berbeda-beda. Dalam kepercayaan masyarakat Dayak, Sampe’ difungsikan untuk mengungkapkan sisi emosional manusia. Seperti halnya ungkapan sayang, kerinduan, gembira bahkan rasa duka. Dan hal ini telah berlangsung lama sedari dulu. Sebelum berkembang seperti sekarang, sampe’ sering dimainkan pada waktu siang dan malam hari. Kalau dimainkannya siang hari sama saja dengan mengungkapkan perasaan gembira dan ceria. Sedangkan di malam hari, sama saja dengan mengekspresikan ungkapan sedih dan syahdu. Properti Tari Kancet Papatai Dalam tarian Kancet Papatai terdapat properti yang perlu disiapkan. Berikut penjelasan sederhana tentang properti tersebut. 1. Kelembit Sumber gambar Bagi masyarakat Dayak di Kalimantan, kelembit merupakan sejenis perisai yang dibuat dari bahan kayu bermassa jenis ringan. Walaupun dibuat dari bahan yang ringan, namun kekuatannya sangat terjamin dan terdapat hiasan pada bagian luarnya. Pada mulanya, Kelambit ini difungsikan sebagai penangkis dalam mempertahankan diri dari serangan musuh. Mandau. Selain membawa perisai, para penari Kancet Papatai juga menggunakan senjata khas Dayak, yakni Mandau. Mandau adalah sejenis senjata khas Dayak yang difungsikan sebagai warisan generasi alias pusaka turun temurun. Pusaka ini biasanya disakralkan dan terdapat kesaktian di dalamnya. Cara penggunaan Mandau biasanya dengan cara mengikatkan di bagian pinggang. 2. Baju Perang Dayak Sumber gambar Selanjutnya, terdapat baju perang Dayak yang menjadi properti utama. Baju perang ini dapat dibuat dari bahan alami yakni kulit kayu dan binatang. Keunikan pada baju perang ini, terdapat logam yang menghiasinya, sehingga terlihat lebih elegan dan menawan. Selain logam, terdapat tulisan atau rajah yang diyakini dapat menjadi jimat keselamatan bagi pemakainya. Pertunjukkan Dalam pementasannya, Tari Kancet Papatai dilakukan oleh ajai dan diikuti dengan tarian iringan asal suku Dayak juga. Simak penjelasan di bawah ini ya! 1. Ajai Dalam kepercayaan masyarakat Dayak, ajai adalah sebutan bagi para penari laki – laki. Ajai ini yang nantinya akan memperagakan gerakan saling serang dalam pementasan Tari Kancet Papatai. 2. Tari Iringan Tari iringan yang mengiringi tari Lancer Papatai terdiri dari dua tarian yakni Tari Kancet Ledo dan Tari Kancet Lawan. a. Tari Kancet Ledo Sumber gambar Tari Kancet Ledo adalah tari yang berasal dari Dayak Kalimantan Timur, lebih tepatnya di wilayah suku Dayak Kenyah. Tarian ini juga biasa dikenal dengan sebutan Tari Gong. Gerakan tarian ini sendiri dibawakan oleh seorang remaja perempuan alias gadis dengan menggunakan gong sebagai instrumen pengiring. Bahkan, uniknya lagi gadis yang membawakan tarian ini juga ikut menari di atas gongnya. Sebenarnya, tarian gong ini merupakan penggambaran dari kecantikan dan kemolekan seorang gadis. Gadis ini nantinya akan diperebutkan oleh dua pemuda Dayak. Selain menggunakan gong, tarian ini juga diiringi oleh alat musik tradisional berupa sampe. Dari tarian ini dapat disimpulkan bahwa seorang wanita sejatinya adalah sosok yang lembut, pandai, dan cantik sehingga menjadi sebuah kewajaran jika memang diperebutkan oleh pemuda Dayak. Gerakan dalam tarian ini tidak terlalu banyak. Sang penari hanya akan menggunakan gerak tubuh dan tangan dengan karakter yang lemah lembut. Bahkan, gerakan dalam tarian ini kebanyakan diulang-ulang karena yang sengaja ditonjolkan adalah kelembutan sang gadis penari. b. Tari Kancet Lasan Sumber gambar Selain tari Kancet Ledo, terdapat pula tari Kancet Lasan sebagai tari iringan. Tarian ini sangat berkaitan erat dengan burung enggang alias rangkong. Bagi masyarakat Dayak Kenyah, burung ini sangat dimuliakan. Jadi dapat dikatan bahwasannya tari Kancet Lasan merupakan penggambaran dari keseharian burung enggang. Bagi masyarakat Dayak Kenyah, burung enggang dianggap sebagai penjelmaan dari leluhur mereka. Mereka meyakini bahwa burung tersebut merupakan leluhur mereka yang turun dari langit ke bumi dalam wujud burung enggang. Maka dari itu, burung enggang ini menjadi salah satu kategori binatang yang dilindungi dan dikeramatkan. Bahkan hewan ini dijuluki sebagai simbol dari keagungan dan kepahlawanan dengan sebutan Panglima Burung. Pendapat lain menyatakan bahwa tarian ini merupakan sebuah bentuk gambaran kebiasaan umum dalam kehidupan masyarakat Dayak. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bahwa masyarakat Dayak punya kebiasaan nomaden berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Untuk gerakannya sendiri tarian ini memiliki tiga gerak dasar menyerupai gerakan burung enggang. Pertama, gerakan Nganjat yang merupakan gerakan inti dari tari Kancet Lasan. Kedua, gerakan Ngasai adalah gerakan yang merepresentasikan cara terbang burung enggang. Ketiga, gerakan Purak Barik sebagai wujud dari gerakan berpindah tempat. Makna Setiap kebudayaan pasti mengandung pesan moral untuk disampaikan pada generasi mendatang. Sehingga, melalui pesan moral inilah diharapkan generasi muda dapat mengambil hikmah yang bisa dipetik. Menunjukkan Keberanian Pesan utama dalam tarian ini yakni ingin menunjukkan keberanian yang dimiliki para pemuda Dayak. Sehingga, dengan menunjukkan keberanian mereka maka tidak akan ada satupun yang berusaha untuk menjajah dan menindas suku mereka. Hal ini merupakan sebuah kewajaran di masa lampau. Bahkan, di masa lampau seringkali terjadi peperangan antar suku. Suku yang menang dalam peperangan akan mendapat tanah dari lawan yang kalah. Pelestarian Tari Kancet Papatai Salah satu cara menjaga kelestarian tari ini adalah melalui festival budaya. Festival Budaya Sumber gambar Seiring bertambahnya kecanggihan teknologi, sangat disayangkan bila tari Kancet Papatai tidak dapat dilestarikan. Karena tarian ini memiliki berbagai manfaat baik bagi para penarinya maupun masyarakat Jawa secara luas. Demikian ulasan tentang tari Kancet Papatai ini ya, kawan! Semoga apa yang sudah terbahas menjadi pencerah dan penjelas bagi kita semua bahwasannya Indonesia sangat kaya dengan kebudayaan yang ada. Kebudayaan ini perlu diingat dan dijaga filosofinya sehingga memberikan kesan dan makna yang mendalam bagi generasi mendatang. Jangan lupa untuk membaca ulasan tarian adat lainnya seperti Tari Monong, Tari Bosara, dan lainnya ya!
8 Tarian Kancet Papatai. Kancet Papatai adalah sebuah tarian yang menceritakan tentang perang oleh suku Dayak Kenyah melawan musuh-musuhnya. Tarian ini memiliki gerakan yang sangat lincah, energik dan bahkan juga diikuti oleh teriakan-teriakan oleh para penarinya. Di tarian Papatai ini para penarinya menggunakan pakaian tradisional Dayak Kenyah.
TeknikGerak Tari. Sebelum mengeksplorasi berbagai teknik gerak untuk dirangkai menjadi sebuah tarian, diperlukan pemahaman dan pengalaman mengenai teknik gerak tari. Menurut buku serupa yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., teknik gerak dasar tarian terdiri dari gerak kepala, gerak badan, gerak tangan, dan gerak kaki.
Samahalnya dengan kesenian tari perang suku Dayak lainnya, namun pada tarian ini tidak hanya terdapat seni perang, tapi juga ada seni teatrikal dan seni tari. Dalam masyarakat suku dayak, tarian ini biasa disebut dengan kancet papatay. Gerakan Tarian Papatai didominasi oleh gerakan yang gesit, lincah dan akrobatik. Gerakan saling serang dengan